googlefc19d842d33475de.html PENGALAMAN KERJA PERTAMA - Joshua Simorangkir's Blog
Breaking News
Loading...

Rabu, 11 Januari 2017

PENGALAMAN KERJA PERTAMA

Semenjak wisuda dari Universitas Diponegoro pada Januari 2015, saya mulai mencari tempat bekerja. Di awal bulan februari, Saya sempat mendapat panggilan interview di salah satu perusahaan di Semarang. Saya sendiri lupa nama perusahaan tersebut. Seingat saya itu adalah perusahaan kontraktor kecil, dengan kantor sebuah rumah tinggal yang dibentuk selayaknya sebuah kantor.
Saya sempat mengikuti seleksi tahap pertama, dan saya lolos tahap pertama. Ternyata masih ada tahapan berikutnya yang akan dilaksanakan keesokan harinya.


Pada hari kedua, saya tidak mengikuti tahapan seleksi lagi, karena mama akan pulang dari Semarang. Saya tahu bahwa kami tidak akan bertemu dalam waktu yang panjang, maka saya lebih memilih memanfaatkan waktu yang sangat berharga itu.

Seminggu kemudian saya kembali mendapat panggilan interview dari salah satu perusahaan jasa estimasi di Solo. Saya dapat jadwal interview jam 13.00 WIB. Sekitar pukul 8 pagi, saya berangkat dari kosan saya di Semarang menuju Solo bersama teman kos saya bernama Fadli (Cah Tegal). Kami sampai di Solo kira-kira pukul 11.00 WIB. Kemudian kami berhenti di sebuah mushola, beristirahat sambil menunggu waktu untuk interview.

Pukul 12.50, saya sudah menunggu di depan kantor. 3 jam kemudian saya selesai interview, siap siap pulang ke semarang, dan tinggal menunggu panggilan berikutnya.

Di perjalanan pulang, fadli (yg nemenin aku ke semarang tadi), menceritakan kegiatannya ketika sedang menunggu tadi. Ketika dia menunggu saya interview, dia berkenalan dengan seorang wanita yang sedang menunggu sepupunya lagi interview  juga. Mereka sempat jalan2 berdua dan beli eskrim untuk membuang kebosanan mereka. Fadli juga memuji2 wanita itu. Sayangnya mereka tidak sempat bertukar nomor hp, sehingga hubungan mereka hanya sampai disitu, hahaha.

Beberapa hari kemudian, saya dikasih tau bahwa saya diterima bekerja di sana. Di satu sisi, saya sangat bangga, karena walaupun saya hanya lulusan D3, saya bisa unggul atas pesaing saya yang Sarjana (kami lulusan universitas yang sama). Namun di sisi lain, saya juga kecewa, karena salary yang diberikan cukup kecil.

Tetapi itu adalah suatu kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Walaupun aku tidak ingin kerja di sana, aku tetap ambil, karena aku tidak ingin mamaku kepikiran kalau aku tidak dapat kerja. Tapi selalu menanamkan dalam benakku bahwa ini hanya sebagai batu loncatan. Dan juga untuk melatihku untuk berhemat.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar