Setelah aku menyelesaikan Tugas Akhir (TA) ku, tugas ku
berikutnya adalah mengajukan berkas untuk sidang akhir. Oh ya, di kampus ku,
yang disidangkan adalah Laporan Kerja Praktek (KP), bukan TA.
Sebelumnya, laporan KP ku telah di ACC oleh dosen pembimbing
ku. Oh ya, berdasarkan info yang beredar di kampus, dosen pembimbing ku ini
adalah dosen yang sangat baik ketika
kita asistensi laporan, tapi akan menjelma ketika kita sidang KP (walaupun
posisinya sebagai dosen pembimbing, bukan dosen penguji, tetap aja kita
dihabisin). Ini kembali menjadi tantangan buat ku. Aku harus mempersiapkan diri
sebaik mungkin untuk mrnghadapi sidang KP.
Akhirnya tanggal 23 Desember 2014 pukul 14.00 WIB saya
selesai melengkapi berkas untuk sidang akhir. Waktu itu, sudah pesimis untuk
bisa mengikuti wisuda pada periode Januari 2015. Saya sudah kepikiran untuk
mengundur periode wisuda saya ke bulan April 2015, supaya saya bisa mengikuti
ibadah natal dengan penuh hikmat (kayak orang bener aja gw yak). Tapi saya
masih tetap berjuang untuk bisa wisuda pada bulan januari 2015.
Masih hari yang sama, kira2 pukul 16.00 WIB, saya dipanggil
ke ruang Kaprodi. Saya diberikan undangan mengikuti sidang akhir pada tanggal
24 Desember 2014 Pukul 09.00 WIB. Di satu sisi saya sangat senang, karena
kemungkinan untuk bisa wisuda Januari semakin terbuka. Tapi di sisi lain, saya
sangat tertekan, harus mempersiapkan banyak hal dalam waktu yang sangat
singkat. Saya harus mengantarkan surat undangan penguji sidang pada malam itu
juga, menyediakan snack, makan siang dan parcel buat penguji, serta membuat
file power point buat presentasi. Untungnya banyak teman2 yang membantu aku
menyiapkan itu semua.
Oh iya, saya mendapat dosen penguji satu, dosen se-suku saya
(katanya sih dosen ini sangat killer kalau menguji sidang, jangan harap dapat
nilai A deh). Penguji 2 adalah pak Ignatius Christiawan, ST. MT (dosen yang
saya harapkan jadi pembimbing saya, tapi Tuhan berkehendak lain hehehe).
Mungkin ini adalah tim penguji yang sangat tidak mengasyikkan. Dengan penguji
dan pembimbing yang killer, sepertinya saya akan babak belur saat sidang nanti.
Tapi demi wisuda januari, saya akan hadapi dengan kepala tegak, eaaaak.
Akhirnya tiba saatnya untuk sidang akhir. Sumpah, saya
degdegan banget. Apalagi saat dengar kabar kalau pak Ignatius Christiawan
berhalangan hadir. Saya sudah merasa bahwa saya ada di ambang kekalahan, mana
saya ngantuk banget lagi gara2 semalaman begadang bikin presentasi. Rasanya gak
mungkin banget dapat nilai maksimal dan
pasti banyak revisian.
Ketika sidang, banyak sekali pertanyaan yang diajukan kepada
saya. Puji Tuhan saya bisa menjawab pertanyaan itu semua tanpa ada kesalahan.
Mungkin ini udah jadi kebiasaan kalau sidang akhir, dosen penguji selalu
mencari kesalahan kita. Tapi Puji Tuhan saya bisa mengatasi itu semua. Hingga
akhirnya sidang nya selesai, dan saya disuruh untuk keluar dulu, supaya dosen
penguji bisa berembuk, untuk diskusi apakah saya lulus dan dapat nilai apa.
Saya keluar ruangan sidang. Di sana teman2 saya sudah
menunggu saya. “Piye Jo? ditakoni opo wae? Iso jawab e ora?” Mereka bertanya dan
terlihat kasihan melihat saya yang “dihabisi” oleh dosen2 killer. Tapi mereka
belum tahu apa yang terjadi di dalam. Joshua Gitu loh, hahaha.
Dan saya pun dipanggil untuk masuk kembali ke ruang sidang.
Ketua penguji (dosen batak k*ller) memberitahukan bahwa saya lulus sidang tanpa
revisi. Saya sangat senang, karena saya pasti wisuda pada bulan januari.
Untuk nilai sidang, kalau di kampusku biasanya diumumkan
seminggu kemudian. Tapi kali ini, aku diperlakukan spesial. Nilaiku dikasih tahu
saat itu juga. Aku mendapatkan nilai ‘A’. Aku berhasil memutus anggapan, kalau
dosen yg sukunya batak itu yang menguji kita sewaktu sidang, tidak mungkin
dapat nilai A. Ketua penguji menunjukkan nilai itu samaku. Ketika nilai itu
dibuka dari amplopnya dan ditunjukkan kepadaku, ke-alay-an ku tiba2 keluar. “Pak
bentar, aku foto dulu nilainya”. Tapi sayangnya aku gak menemukan foto itu ntah
dimana.
Satu lagi yang menjadi sesuatu yang sangat berkesan buatku,
adalah karena aku mendapat nilai A ketika sidang, IPK ku jadinya diatas 3,50. Aku
lulus dari kampus itu dengan predikat Dengan Pujian (Cumlaude). Hal ini
menambah kebahagiaanku hari itu.
Karena malamnya adalah malam natal (ingat, tanggal sidangnya
24 desember, malamnya kan malam natal), aku malamnya itu ibadah di gereja HKBP
Kertanegara Semarang. Setelah ibadah, aku mencari dosen pengujiku tadi, yang
merupakan sintua (penatua) di gereja itu, untuk mengucapkan selamat hari natal
kepadanya. “Selamat natal dah pak, mauliate nga manguji sidang hu nakkin. Mauliate
tu nilai na dileanmi dah pak. Sai sehat ma ho ateh pak, jala ganjang ma umurmu”.
“Olo mauliate dah, sai sukses ma ho amang, sai hatop dapot karejo, jala patorus
sikkolami dah” Sahutnya
Sungguh ini adakah kado natal yang sangat istimewa bagiku, Dan
akhirnya saya bisa wisuda pada Januari 2015.
Tiada HASIL yang
mengkhianati USAHA, siapa yg berbuat lebih juga akan dapat hasil yg lebih.
Baca artikel lainnya:
Baca artikel lainnya:
BalasHapustoko viagra
viagra asli
pil biru
viagra jakarta