Salah satu persyaratan lulus dari Program Studi Diploma
(PSD) III Teknik Sipil Universitas Diponegoro adalah membuat laporan Tugas
Akhir (TA). Dalam penulisannya, satu TA dibuat oleh 2 orang mahasiswa. Adalah
M. Adam Misbakhul Umam yang menjadi rekan kerjaku untuk menggarap TA tersebut.
Ada kurang lebih 15 orang dosen pembimbing TA di kampusku,
tentunya dengan sifat yang berbeda-beda. Ada yang ribet, ada juga yang simpel,
ada yang baik, ada juga yang baik banget (jangan berharap aku bilang gak baik
yaa, gaboleh bahas yang negatif disini hahaha), ada yang gampang lulusnya, dan
ada juga yang super susah. Dan, kita sudah menganalisis dosen2 yang ada
berdasarkan info2 yang kita kumpulkan dari kakak2 senior.
Dan yang ada pada urutan nomor 1 paling susah adalah satu2nya
dosen yang sukunya sama denganku (udah tau lah kan suku apaaa, marganya adalah
*sensor*). Di urutan ke dua, koordinator dosen pengampu matkul struktur baja.
Di urutan ketiga adalah dosen pengampu matkul Hidrolika/ogi, dan seterusnya.
Daan, dosen yang kami harapkan sebagai pembimbing kami adalah dosen pengampu
mata kuliah struktur beton yang bernama pak Ignatius Cristiawan, ST.MT (kalo
dosen yang baik2, kita tuliskan langsung nama lengkapnya hehehe)
Dan akhirnya kita mengajukan berkas permohonan dosen
pembimbing TA ke sekretaris jurusan. Sayangnya, Dewi Fortuna tidak berpihak
kepada kami pada saat pemilihan dosen pembimbing tersebut. Kami mendapatkan
dosen yang berada pada tingkat kesulitan kedua itu.
Kami berencana untuk ikut wisuda Januari 2015. Jadi, kami
hanya punya waktu 3 bulan untuk menyelesaikan TA tersebut. Kami
mempertimbangkan topik TA yang akan kami kerjakan. Setelah kami analisa satu
persatu, akhirnya kami memutuskan membuat TA dengan judul “Perencanaan Jembatan
Komposit Kali Ploso Kudus”. Sebuah judul yang sangat mudah untuk dibaca tapi
sulit untuk dikerjakan hehehe. Apalagi dosen pembimbing kami itu adalah salah
satu ahli jembatan di Pulau Jawa.
Waktu terus berjalan, kami selalu bersemangat untuk
mengerjakan TA kami. Setiap hari kami menunggu dosen yg sangat kami kasihi itu
di kampus. Hingga pada saat asistensi ke-30 (TIGAPULUH), kami berhasil mendapatkan tulisan ACC di TA
kami.Kami bisa asitensi sebanyak itu karena metode perhitungan kami menggunakan
cara hitung yang biasa dia pakai di proyek2nya. Walaupun asistensi sebanyak
itu, kami berhasil meng-overlap tim yang lain (yang dapat dosen pembimbing yang
sama). Kebayang kan gimana pusingnya tim lain itu.
Saat itu kami merasa sangat puas. Karena usaha yang telah
kami kerahkan berhasil. Tak ada hasil yang menghianati usaha. Tapi kami masih
harus berjuang, kami harus segera mengajukan berkas permohonan sidang akhir.
Baca artikel lain:
Baca artikel lain:
- CIVIL ENGINEERING???
- JAKARTA RASA SMANSIP (EDISI TMII)
- PERHITUNGAN SINAMOT ORANG BATAK
- KADO NATAL ISTIMEWA
- CERITA TARINGOT TU DONGAN SMA
- PENGALAMAN KERJA PERTAMA
- PENGALAMAN MERANTAU PERTAMA
Tidak ada komentar :
Posting Komentar