Breaking News
Loading...
  • New Movies
  • Recent Games
  • Tech Review

Recent Post

Senin, 12 Juli 2021

PENGALAMAN ISOMAN KU

 Pengalaman isoman, Tanggal 27 Juni 2021 – 11 Juli 2021.

Aku mulai ada gejala itu hari Jumat tanggal 25 Juni 2021. Malam sebelumnya (Kamis malam) aku kerja malam, dan kerjaan ku di luar ruangan. Kerja nya dari jam 7 malam sampai jam 6 pagi, karna emang baru bisa kelar jam segitu. Malam itu aku agak kedinginan, tapi karna kerjaan yg gak bisa ditinggalkan, aku paksakan kerja sampai pagi. Sebenarnya bisa aja sih, tapi aku gak tega ninggalin kerjaannya. Tanggung jawab eui.

Jumat pagi, setelah kerja, aku sarapan nasi kuning dan minum teh manis, aku langsung tidur karna udah sangat kecapean. Aku mulai tidur jam 8. Sekitar jam 10 aku kebangun dengan kondisi demam, dan kepala nyut nyut an spt mau meledak.

Di hari Jumat itu, kami harusnya kerja  masuk siang. Tapi karna badanku makin demam, aku jadinya gak masuk kerja. Trus aku tidur sampe malam. Aku masih belom berobat. Hanya istirahat.

Hari Sabtu pagi, aku masih demam, kepala masih sakit. Tapi belom ada gejala lain, masih sama. Jadi aku berobat ke klinik, minta suntik vitamin. Setelah berobat merasa agak segar dan jadi yakin bahwa ini hanya demam biasa. Tapi makin malam, aku merasa mual, dan badan pegel. Gejalanya mirip2 covid.

Jadilah Minggu pagi aku swab antigen di Lab Biomed Serang. Dan ternyata hasilnya positif. Gejalanya juga sudah cocok. Ternyata disana mereka pada merasa biasa aja, padahal ada pasien positif covid di depan mereka. Mungkin karna udah banyak sih yg positif ketika check disana. Bahkan ketika aku nanya rumah sakit rujukan, mbaknya cuek aja bilang “rumah sakit Banten aja”.

Aku ke RSUD Banten. Di gerbang RS, ada security petugas screening suhu. Sebelum dia mendekat, aku kasih tau kalo aku positif, dia mundur dong jauh banget lagi.

Setelah pandemi, aku gak pernah lagi ke rumah sakit. Jadi aku gak tau untuk area isolasi covid ada dimana. Jadi aku tetap ke lobi utama dulu. Sampai sana, aku tetap dengan kalimat pembuka: “saya positif covid pak”, biar gak pada dekat2 hehehe. Akupun diarahkan ke IGD.

Sesampainya di IGD, rada2 shock juga dong, pasien positif penuh disana. Aku keluar sejenak, memperbaiki posisi masker, supaya benar2 aman, karna sekarang ada banyak varian virus corona ini ya. Di sana, dokternya ada 2 orang, dengan pasien sebanyak itu, belom lagi terima telpon ntah dari siapa, dan ada ambulance rujukan dari puskesmas. Sementara tempat nya sudah penuh. Tapi salut sih liat dokternya dengan sabar menjawab keluhan pasien satu per satu. Kemudian saya dapat kesempatan ketemu dokter, saya diarahkan untuk cek saturasi oksigen, hasilnya 100% dong. Dokternya bilang gini, “saya aja yg negative, saturasi Cuma 98%”.

Akhirnya saya hanya dikasih 8 jenis obat dan dibolehkan pulang untuk isolasi mandiri.

Minggu malam (27 Juni) saya sudah isolasi mandiri di daerah walantaka, ciruas serang.
Hari Senin dan Selasa, gejalanya masih sama. Hari Rabu saya mulai pilek, dan rabu malam saya kehilangan penciuman. Saya bergegas ke dapur, untuk ngecek apakah saya kehilangan perasa atau tidak, saya tuang garam ke tangan, langsung tenggak, asin banget njir, hahaha

Hari Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu, dan Senin masih dengan gejala yg sama. Rutinitas juga seperti biasa, bangun pagi, berjemur, makan, mandi, trus video call sama kawan2 yg positif juga. Eh kawan yg positif dan negative juga sih. Kawan yg menemani kesepianku hahaha.

Hari Selasa aku mulai pakai Viks Inhaler untuk merangsang penciuman. Dan Puji Tuhan hari Rabu aku udah mulai bisa mencium.

Rabu sore aku swab antigen di RS Hermina Serang, dan Puji Tuhan hasilnya negative.
Hari Kamis dan Jumat aku udah gak ada gejala. Hari Sabtu aku test PCR. Minggu tanggal 11 Juli 2021 hasilnya keluar dan Puji Tuhan Negatif.

Buat teman teman semua, tetap ikuti protocol kesehatan ya. Jangan lengah. Gausah keluar kalo bukan untuk hal2 yg penting banget.

Joshua Simorangkir, Penyintas Covid

Jumat, 17 Maret 2017

CERITA MOTIVASI: KISAH 3 POHON

Alkisah, ada tiga pohon di dalam hutan. Suatu hari, ketiganya saling menceritakan mengenai harapan dan impian mereka..

Pohon pertama berkata: “Kelak aku ingin menjadi peti harta karun. Aku akan diisi emas, perak dan berbagai batu permata dan semua orang akan mengagumi keindahannya.”

Kemudian pohon kedua berkata: “Suatu hari kelak aku akan menjadi sebuah kapal yang besar. Aku akan mengangkut raja-raja dan berlayar ke ujung dunia. Aku akan menjadi kapal yang kuat dan setiap orang merasa aman berada dekat denganku.”

Lalu giliran pohon ketiga yang menyampaikan impiannya: “Aku ingin tumbuh menjadi pohon yang tertinggi di hutan di puncak bukit. Orang-orang akan memandangku dan berpikir betapa aku begitu dekat untuk menggapai surga dan TUHAN. Aku akan menjadi pohon terbesar sepanjang masa dan orang-orang akan mengingatku.”

Setelah beberapa tahun berdoa agar impian terkabul, sekelompok penebang pohon datang dan menebang ketiga pohon itu.

Pohon pertama dibawa ke tukang kayu. Ia sangat senang sebab ia tahu bahwa ia akan dibuat menjadi peti harta karun. Tetapi, doanya tidak menjadi kenyataan karena tukang kayu membuatnya menjadi kotak tempat menaruh makanan ternak. Ia hanya diletakkan dikandang dan setiap hari diisi dengan jerami.

Pohon kedua dibawa ke galangan kapal. Ia berpikir bahwa doanya menjadi kenyataan. Tetapi, ia dipotong-potong dan dibuat menjadi sebuah perahu nelayan yang sangat kecil. Impiannya menjadi kapal besar untuk mengangkut raja-raja telah berakhir.

Pohon ketiga dipotong menjadi potongan-potongan kayu besar dan dibiarkan teronggok dalam gelap.

Tahun demi tahun berganti, dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.

Kemudian suatu hari, sepasang suami istri tiba di kandang. Sang istri melahirkan dan meletakkan bayinya di kotak tempat makanan ternak yang dibuat dari pohon pertama. Orang-orang datang dan menyembah bayi itu. Akhirnya pohon pertama sadar bahwa di dalamnya telah diletakkan harta terbesar sepanjang masa.

Bertahun-tahun kemudian, sekelompok laki-laki naik ke atas perahu nelayan yang dibuat dari pohon kedua. Di tengah danau, badai besar datang dan pohon kedua berfikir bahwa ia tidak cukup kuat untuk melindungi orang-orang di dalamnya. Tetapi salah seorang laki-laki itu berdiri dan berkata kepada badai: “Diam!!!” Tenanglah”. Dan badai itupun berhenti. Ketika itu tahulah bahwa ia telah mengangkut Raja di atas segala raja.

Akhirnya, seseorang datang dan mengambil pohon ketiga. Ia dipikul sepanjang jalan sementara orang-orang mengejek lelaki yang memikulnya. Laki-laki itu kemudian dipakukan di kayu ini dan mati dipuncak bukit. Akhirnya pohon ketiga sadar bahwa ia demikian dekat dengan TUHAN, karena YESUS-lah yang disalibkan padanya.

Ketika keadaan tidak seperti yang kita inginkan, ketahuilah bahwa Tuhan memiliki rencana untukmu. Jika kita percaya pada-Nya, Ia akan memberi kita berkat-berkat besar. Ketiga pohon mendapatkan apa yang mereka inginkan, tetapi tidak dengan cara yang seperti mereka bayangkan. Begitu juga dengan kita, kita tidak selalu tahu apa rencana Tuhan bagi kita. Kita hanya tahu bahwa jalan-Nya bukanlah jalan kita, tetapi jalan-Nya adalah yang terbaik bagi kita, selamanya. Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 21 Februari 2017

DIBALIK KONTRAK FREEPORT

Tanggal 7 Februari 2017, saya iseng2 buka web Career PT Freeport Indonesia (PTFI). Saya lihat disana ada cukup banyak lowongan pekerjaan, ada yang di Papua, ada juga yang di Jakarta. Setelah saya cari2 lagi, ternyata ada juga lowongan yg sesuai dengan jurusan saya, posisi sebagai DESIGNER CIVIL & 3D PLAN, penempatan Jakarta. Dengan memanfaatkan fasilitas kantor (komputer, internet, dll), saya apply, isi biodata saya lengkap selengkap-lengkapnya, dan tentunya agak lebay dikit lah, biar lebih menjual.



Tak lupa saya searching juga kisaran gaji di PTFI, wah, cukup menggiurkan, membuat saya termotivasi untuk meng-apply sekali lagi dengan email dan no telp yang berbeda.

Ternyata saat ini, pemerintah sedang “berperang” melawan freeport. Semangat saya yang dulunya menggebu2 tiba2 sirna. Bahkan setelah baca berita, PTFI mengancam akan memecat puluhan ribu karyawannya. Saya berfikir, peluang saya untuk bisa menjadi bagian dari PTFI sudah tidak ada.




Kontrak karya yang dimiliki PTFI harus diubah menjadi ijin usaha pertambangan khusus. Jadi, mau gak mau, PTFI harus membangun smelter (pabrik pengolahan dan pemurnian mineral) di Indonesia. Pembangunan smelter ini akan menjadi sebuah mega proyek. Saya searching2 di google, pembangunan Smelter Gresik, gatau jadi dibangun atau tidak, menelan biaya US$ 927 juta (12.5 Triliun rupiah). Gede banget kaan???

Pasti dalam pembangunan smelter ini, kontraktor akan membutuhkan banyak tenaga kerja,  dan tenaga kerja yang paling banyak nomor dua adalah Civil Engineer, hehehe. Nomor 1 nya siapa? tukang, wkwkwkw. Dan pasti nantinya bakalan banyak poster2 lowongan kerja yang betebaran di group2 medsos, baik yang valid, maupun hoax, hahaha.


Dan setelah smelternya sudah beroperasi, PTFI akan membutuhkan tenaga kerja jauh lebih banyak dibanding yang sekarang. Karena selain tenga kerja yang di area penambangan, PTFI juga butuh tenaga kerja buat smelternya. Sudah saatnya kita memoles CV kita mulai sekarang, dan latihan2 psikotes, hahaha.
I majo tusi

Baca artikel lainnya:


Kamis, 16 Februari 2017

CIVIL ENGINEERING???

Pada profile IG saya, saya menulis "CIVIL ENGINEER"
Terus ada yang bertanya melalui DM, apa sih civil engineer itu?
Saya berpikir bagaimana cara menjelaskannya supaya dia bisa mengerti, tanpa balik bertanya lagi. Karena jawaban yang paling baik adalah jawaban yang tidak mengundang orang untuk mempertanyakannya lagi.

Tentu cara yang pertama kali muncul di pikiranku adalah minta bantuan google. Dan sekalian mau protes ke mbah google, kenapa orang2 hanya tau arsitek. padahal kan teknik sipil itu sama pentingnya dengan arsitek dalam pembuatan bangunan. Mungkin civil2 engineer yang lain juga bisa melengkapi jawabanku yaaa.

Civil Engineer atau biasa disebut Insinyur Sipil mempunyai tanggung jawab secara umum untuk merancang, membangun, memelihara dan mengelola seluruh proses pembangunan fasilitas publik maupun swasta.


Fasilitas yang dimaksud dapat berupa pemipaan, jalan umum, jalan raya, bendungan, jembatan, terowongan, sistem pengolahan air, bandara, gedung tinggi, dan masih banyak yang lainnya. Lingkup tanggung jawab Insinyur Sipil juga untuk mengawasi aktivitas dan kinerja keseluruhan dari orang-orang yang terlibat dalam suatu proyek pembangunan.

Ini deh contoh nyata nya

1. Di dalam bus kota saat melaju di jalur Pantura

Awam: “Civil Engineer kerjanya apa sih, mas?”
Engineer: “Bapak sadar gak kita barusan nikung dengan kecepatan 180 km/jam dengan bus ini?”
Awam: “Gak, kayak gak nikung tuh”
Engineer: “Itu kami yang mendesain kemiringan jalannya”
Awam: “Wuiiih” (kagum)

2. Di dalam kereta api malam cukicak kicuk kicak kicuk

Awam: “Civil Engineer kerjanya apa sih, mas?”
Engineer: “Barusan kereta nyeberang jurang loh, Pak?”
Awam: “Iya, serem kalau jatoh”
Engineer: “Itu kami yang mendesain jembatannya, kuat”

3. Di laut saat penyeberangan Ferry Merak – Bakauheni

Awam: “Civil Engineer kerjanya apa sih, mas?”
Engineer: “Kalau kami tak bangun dermaganya, kemana kapal ini akan ditambatkan?”
Awam: “Gokil, civil engineer puitis ya Mas…”

4. Di pesawat saat landing

Awam: “Civil Engineer kerjanya apa sih, mas?” (Sruduk – Hard landing)
Engineer: “Sial, pesawat murah ini kaptennya masih magang, untung landasan pacunya kami desain kuat”
Awam: “Owhhhh…”

5. Di tanya calon mertua saat pertama bertamu

Camer: “Pemuda seperti kamu yang Bapak cari untuk nikahin anak saya? Calon PNS kan?”
Engineer: “Bukan, Pak, Civil Engineer beda dengan Pegawai Negeri Sipil”
Camer: “Kerjanya seperti apa itu?”
Engineer: “Bisa lamar PNS juga Pak kalau sudah lulus. Tapi saya nanti mau Freelance aja”
Camer: “Apa itu freelance?”
Engineer: “Itu loh Pak, kerja dari rumah, terima order dari klien, selesai di bayar”
Camer: “Owh, serabutan maksud kamu?”
Engineer: “*&$(*@^%*&*W^&R”

Berguna bagi nusa dan bangsa lebih penting daripada terkenal.

Dokter mal praktek, satu nyawa bisa melayang. Civil Engineer salah desain, rusak dunia persilatan.

Diedit dari: laporantekniksipil.wordpress.com

Baca artikel lainnya:









JAKARTA RASA SMANSIP (EDISI TMII)

Mungkin tak sedikit perantau2 muda yang mengalami homesick di kampung orang ini. Termasuk kami2 alumni SMANSIP yg lulus pada 2011 lalu. Terus bagaimana cara mengatasinya?

Menurut saya, ada 2 solusi.

Pertama, kita mudik untuk melepas kerinduan akan kampung halaman. Tentu sebelumnya harus direncanakan matang2. Kita tentukan tanggalnya, ajuin cuti, beli tiket mahal, pasti sedikit ribet lah. Pokoknya cukup melelahkan untuk bisa mengobati homesick tadi. Efek negatifnya, kita akan merasa kesedihan saat mau pulang ke rantau. Yang ini gak terlalu recommended lah, tapi jangan sampai gak pernah mudik yaa!

Kedua, kita menciptakan suasana di perantauan ini seperti suasanya di kampung (bona pasogit), caranya kita berkumpul bersama teman sepermainan (dongan magodang), cerita-cerita, gila-gilaan, dll. Kita usahakan semua yang kita lakukan itu di tempat yang mirip2 kampung halaman kita.

Dan, cara kedua inilah yang sudah kami lakukan. Kami berkumpul, bernostalgia, gila2an di TMII. Mungkin orang2 yang sedang melihat kami, berasa lagi di Sipoholon kali ya. Mereka pasti pada mikir: “Batak kali orang ini” hahaha.



Setelah saya tonton lagi video rekaman kami lagi nyanyi dan berjoget ria, saya berpikir “hera naung hona do halakon” (Bingung artinya apa? Syukurlah. Aib2 gaboleh terlalu dipublikasikan). Memang walaupun melelahkan, tapi menurut saya, itu sudah cukup untuk mengobati homesick itu. Dan tentu cara ini cukup ampuh untuk melepas penat setelah kebanyakan bekerja dan KULIAH!!! :D .



Untuk acara ngumpul2 gini, biasanya yang jadi masalah adalah timing nya. Karena kesibukan dan jam kerja masing2 orang berbeda2. Tapi menurut ku, ini bukan masalah yang berarti kok. Terutama ketika kita punya visi yang sama. Kalau memang ada yang berhalangan, acara harus tetap berjalan. Rekan2 yang lain jangan menjadikan itu sebagai halangan untuk membatalkan acara.



Dan ini akan saya coba buktikan pada hari Sabtu ini. ALUMNI SMANSIP LULUSAN 2011 akan mengadakan acara karaoke bareng, dengan titik kumpul di Cawang UKI pukul 16.00 WIB. Saya akan coba menilai apakah kami sudah mempunyai visi yang sama atau belom. 



Minggu, 29 Januari 2017

PERHITUNGAN SINAMOT ORANG BATAK

Sinamot adalah biaya yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan yang hendak menikah dalam bahasa batak sering disebut tuhor ni boru (TNB).



Setelah saya telaah lebih dalam, ternyata perhitungan harga sinamot ini beda2 tipis sama perhitungan kapasitas jalan, yang merupakan salah satu mata kuliah yang saya pelajari semester ini. Jika untuk kapasitas jalan kita memperhitungkan faktor2 seperti lebar jalan, hambatan samping, pemisah jalan dan ukuran kota, maka dalam menghitung sinamot ada 3 faktor yang berpengaruh:

  • Status pendidikan (ES/Educational Status), 
  • Status Pekerjaan (JS/Job Status), dan 
  • Jarak (D/Distance). 

Ini adalah penjelasan masing2 angka tersebut.

1. STATUS PENDIDIKAN (ES)
Status Pendidikan seorang perempuan yang hendak dijadikan istri sangat besar pengaruhnya dalam penghitungan sinamot. Besarnya Biaya ES (BES) dapat dibagi lagi berdasarkan ES tersebut. Seperti penjelasan dibawah ini:
• Tidak tamat SD maka BESnya bisa berkisar dari Rp.1.000.000,- s/d Rp.2.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp.1.500.000,-
• Hanya Tamat SD maka BESnya bisa berkisar dari Rp.2.000.000,- s/d Rp.3.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp.2.500.000,-
• Hanya Tamat SMP maka BESnya bisa berkisar dari Rp.3.000.000,- s/d Rp.4.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp.3.500.000,-
• Hanya Tamat SMA maka BESnya bisa berkisar dari Rp.4.000.000,- s/d Rp.5.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp.4.500.000,-
• Tamat D-III maka BESnya bisa berkisar dari Rp.6.000.000,- s/d Rp.8.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp.7.000.000,-
• Tamat S-1 maka BESnya bisa berkisar dari Rp.9.000.000,- s/d Rp.11.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp.10.000.000,-
• Tamat S-2 maka BESnya bisa berkisar dari Rp.12.000.000,- s/d Rp.15.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp.13.500.000,-

2. STATUS PEKERJAAN (JS)
Pekerjaan seorang perempuan juga mempengaruhi besarnya sinamot. Biaya JS (BJS) dikelompokkan berdasarkan pekerjaan si perempuan. Seperti pengelompokan dibawah ini:
• Tidak Bekerja maka BJSnya antara Rp.0,- s/d Rp.1.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp. 500.000,-
• Bekerja swasta gol a (buruh) maka BJSnya antara Rp.1.000.000,- s/d Rp.2.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp. 1.500.000,-
• Bekerja swasta gol b (pekerja kantoran/pengusaha) maka BJSnya antara Rp.2.000.000,- s/d Rp.4.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp. 3.000.000,-
• Pegawai Negeri maka BJSnya antara Rp.5.000.000,- s/d Rp.8.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp. 6.500.000,-

3. JARAK (D)
Jarak yang dimaksud adalah antara kediaman pihak laki-laki dengan perempuan. Karena sinamot juga merupakan biaya yang akan digunakan untuk biaya transportasi oleh pihak perempuan.
Biaya yang dihitung sebagai pengaruh dari jarak saya beri nama BD, yang besarnya adalah
BD = Jarak(km) x 75.000

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka dapat saya tarik kesimpulan bahwa besarnya sinamot dapat dihitung dari persamaan berikut:

TNB = BD + BES + BJS

Ket :
TNB = Tuhor Ni Boru/Sinamot (Rp.)
BD =  Biaya pengaruh dari Jarak (Rp.)
BES = Biaya Pengaruh dari Status Pendidikan (Rp.)
BJS = Biaya Pengaruh dari Status Pekerjaan (Rp.)

Contoh:
Seseorang (tinggal di Tarutung Taput) akan segera menikah dengan seorang wanita ZZZ tamatan S1 dan bekerja sebagai karyawan di PT. Mumbang Lonong yang berasal dari Laguboti. Jarak Tarutung – Laguboti adalah 65 km. Maka kemungkinan besarnya sinamot yang harus dipersiapkan adalah :

Jawab:
Dik:
D = 65 km
BES = 10.000.000
BJS = 3.000.000

Dit : TNB= ....... ?

Penyelesaian:

TNB = BD + BES + BJS

TNB = (65x75.000) +10.000.000 + 3.000.000
TNB = 4.875.000 + 13.000.000
TNB = 17.875.000

Itu adalah harga dasar kita. Jika misalnya menikahnya tahun 2021, maka kita harus memperhitungkan eskalasinya (ambil contoh besarnya eskalasi adalah 4 % per tahun, selama 4 tahun).
maka total biaya adalah

TNB = 17.875.000 x 1.16
TNB = 20.735.000

Maka pangoli harus menyiapkan dana sebesar Rp.20.735.000,- (nego tipis gan wkwkwkw)

Ingat : Biaya biaya sinamot tidak termasuk biaya pesta lho!
JADI, sudahkah sinamot anda cukup? atau puaskah anda dengan sinamot anda?

Sebagai penutup akan saya berikan sebuah pertanyaan menarik yang sering terjadi ;
Jadi Bisakah sinamot menghalangi marrongkap? Jawabnya: Ya. Sinamot dalam arti luas adalah uang yang banyak buat pesta. Kalau anda merasa kalimat ini salah, Berati anda harus marrongkap dengan cara kawin Mangalua (KAWIN LARI) atau Istilah Bataknya adalah Pasu-Pasu Raja!!


Diedit dari : http://garasi.in/beta-hita-mangetong-harga-sinamot.html

Baca artikel lainnya:



Rabu, 11 Januari 2017

KADO NATAL ISTIMEWA

Setelah aku menyelesaikan Tugas Akhir (TA) ku, tugas ku berikutnya adalah mengajukan berkas untuk sidang akhir. Oh ya, di kampus ku, yang disidangkan adalah Laporan Kerja Praktek (KP), bukan TA.

Sebelumnya, laporan KP ku telah di ACC oleh dosen pembimbing ku. Oh ya, berdasarkan info yang beredar di kampus, dosen pembimbing ku ini adalah dosen yang sangat baik  ketika kita asistensi laporan, tapi akan menjelma ketika kita sidang KP (walaupun posisinya sebagai dosen pembimbing, bukan dosen penguji, tetap aja kita dihabisin). Ini kembali menjadi tantangan buat ku. Aku harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk mrnghadapi sidang KP.


Akhirnya tanggal 23 Desember 2014 pukul 14.00 WIB saya selesai melengkapi berkas untuk sidang akhir. Waktu itu, sudah pesimis untuk bisa mengikuti wisuda pada periode Januari 2015. Saya sudah kepikiran untuk mengundur periode wisuda saya ke bulan April 2015, supaya saya bisa mengikuti ibadah natal dengan penuh hikmat (kayak orang bener aja gw yak). Tapi saya masih tetap berjuang untuk bisa wisuda pada bulan januari 2015.

Masih hari yang sama, kira2 pukul 16.00 WIB, saya dipanggil ke ruang Kaprodi. Saya diberikan undangan mengikuti sidang akhir pada tanggal 24 Desember 2014 Pukul 09.00 WIB. Di satu sisi saya sangat senang, karena kemungkinan untuk bisa wisuda Januari semakin terbuka. Tapi di sisi lain, saya sangat tertekan, harus mempersiapkan banyak hal dalam waktu yang sangat singkat. Saya harus mengantarkan surat undangan penguji sidang pada malam itu juga, menyediakan snack, makan siang dan parcel buat penguji, serta membuat file power point buat presentasi. Untungnya banyak teman2 yang membantu aku menyiapkan itu semua.

Oh iya, saya mendapat dosen penguji satu, dosen se-suku saya (katanya sih dosen ini sangat killer kalau menguji sidang, jangan harap dapat nilai A deh). Penguji 2 adalah pak Ignatius Christiawan, ST. MT (dosen yang saya harapkan jadi pembimbing saya, tapi Tuhan berkehendak lain hehehe). Mungkin ini adalah tim penguji yang sangat tidak mengasyikkan. Dengan penguji dan pembimbing yang killer, sepertinya saya akan babak belur saat sidang nanti. Tapi demi wisuda januari, saya akan hadapi dengan kepala tegak, eaaaak.

Akhirnya tiba saatnya untuk sidang akhir. Sumpah, saya degdegan banget. Apalagi saat dengar kabar kalau pak Ignatius Christiawan berhalangan hadir. Saya sudah merasa bahwa saya ada di ambang kekalahan, mana saya ngantuk banget lagi gara2 semalaman begadang bikin presentasi. Rasanya gak mungkin  banget dapat nilai maksimal dan pasti banyak revisian.

Ketika sidang, banyak sekali pertanyaan yang diajukan kepada saya. Puji Tuhan saya bisa menjawab pertanyaan itu semua tanpa ada kesalahan. Mungkin ini udah jadi kebiasaan kalau sidang akhir, dosen penguji selalu mencari kesalahan kita. Tapi Puji Tuhan saya bisa mengatasi itu semua. Hingga akhirnya sidang nya selesai, dan saya disuruh untuk keluar dulu, supaya dosen penguji bisa berembuk, untuk diskusi apakah saya lulus dan dapat nilai apa.

Saya keluar ruangan sidang. Di sana teman2 saya sudah menunggu saya. “Piye Jo? ditakoni opo wae? Iso jawab e ora?” Mereka bertanya dan terlihat kasihan melihat saya yang “dihabisi” oleh dosen2 killer. Tapi mereka belum tahu apa yang terjadi di dalam. Joshua Gitu loh, hahaha.
Dan saya pun dipanggil untuk masuk kembali ke ruang sidang. Ketua penguji (dosen batak k*ller) memberitahukan bahwa saya lulus sidang tanpa revisi. Saya sangat senang, karena saya pasti wisuda pada bulan januari.

Untuk nilai sidang, kalau di kampusku biasanya diumumkan seminggu kemudian. Tapi kali ini, aku diperlakukan spesial. Nilaiku dikasih tahu saat itu juga. Aku mendapatkan nilai ‘A’. Aku berhasil memutus anggapan, kalau dosen yg sukunya batak itu yang menguji kita sewaktu sidang, tidak mungkin dapat nilai A. Ketua penguji menunjukkan nilai itu samaku. Ketika nilai itu dibuka dari amplopnya dan ditunjukkan kepadaku, ke-alay-an ku tiba2 keluar. “Pak bentar, aku foto dulu nilainya”. Tapi sayangnya aku gak menemukan foto itu ntah dimana.

Satu lagi yang menjadi sesuatu yang sangat berkesan buatku, adalah karena aku mendapat nilai A ketika sidang, IPK ku jadinya diatas 3,50. Aku lulus dari kampus itu dengan predikat Dengan Pujian (Cumlaude). Hal ini menambah kebahagiaanku hari itu.

Karena malamnya adalah malam natal (ingat, tanggal sidangnya 24 desember, malamnya kan malam natal), aku malamnya itu ibadah di gereja HKBP Kertanegara Semarang. Setelah ibadah, aku mencari dosen pengujiku tadi, yang merupakan sintua (penatua) di gereja itu, untuk mengucapkan selamat hari natal kepadanya. “Selamat natal dah pak, mauliate nga manguji sidang hu nakkin. Mauliate tu nilai na dileanmi dah pak. Sai sehat ma ho ateh pak, jala ganjang ma umurmu”. “Olo mauliate dah, sai sukses ma ho amang, sai hatop dapot karejo, jala patorus sikkolami dah” Sahutnya

Sungguh ini adakah kado natal yang sangat istimewa bagiku, Dan akhirnya saya bisa wisuda pada Januari 2015.


Tiada HASIL yang mengkhianati USAHA, siapa yg berbuat lebih juga akan dapat hasil yg lebih.

Baca artikel lainnya: